Kamis, 03 November 2016

Bakteri Dapat Memicu Obesitas

Bakteri dapat memicu obesitas,- Kelebihan berat badan, kegemukan, obesitas, Jika anda membaca atau mendengar kata kata tersebut, apa yang akan ada pikirkan sebagai penyebabnya, Ada banyak, misalnya saja mengonsumsi makanan berlemak, terlalu banyak asupan kalori, jarang olahraga, sering minum minuman bersoda, hobi makan junk food, genetika dan masih banyak lagi. Satu lagi penyebab obesitas yang baru ditemukan para ahli, yaitu bakteri.

Ya, bakteri! cukup mengeherankan memang, mikroorganisme yang satu ini lebih sering menyebabkan sakit perut dan diare. Opps.. Anda harus membaca artikel ini sampai habis. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Proteome Research seperti dilansir oleh Genius Beautymenyebutkan bahwa bakteri yang hidup di usus besar memiliki peran penting (atau berpengaruh) pada masalah obesitas. Bakteri tersebut akan memperlambat aktivitas proses pembakaran lemak cokelat.

Apa itu lemak cokelat?

Lemak cokelat dalam penilitian ini bukan lemak yang terkandung di dalam sebatang cokelat. Lemak cokelat yang dimaksud adalah lemak yang bertanggung jawab atas proses termoregulasi di dalam tubuh, yaitu mengubah kalori menjadi panas, bahkan membakar lemak putih. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak putih bertanggung jawab pada kelebihan berat badan pria dan lemak cokelat pada kelebihan berat badan wanita muda.

Para ilmuwan dari Imperial College London dan Nestle Research Centerdi Lausanne melakukan rangkaian percobaan dengan tikus. Tikus kelompok pertama memiliki mikroflora usus normal, sedangkan tikus kelompok kedua tidak memiliki bakteri di usus besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lemak cokelat steril lebih aktif dan membakar kalori dengan cepat. Sedangkan tikus yang memiliki mikroflora normal di usus besar cenderung lebih cepat mengalami kenaikan berat badan.

Para penelitian percaya bahwa bakteri usus berkontribusi pada fermentasi karbohidrat yang tidak tepat. Ketika bakteri tidak hadir, sejumlah proses metabolisme terganggu, dan pembakaran kalori (lipolisis) terjadi di jaringan cokelat adiposa  dan hati. Bisa jadi, penemuan ini akan membantu menciptakan cara baru untuk memerangi obesitas berdasarkan aktivasi proses metabolisme dengan partisipasi dari lemak cokelat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar